Selasa, 06 Januari 2009

Sholat TAHAJUD dan KANKER KULIT

Tahajud Kanker Kulit

Ketika dokter sudah menyerah, sholat tahajud menyembuhkannya. Mohammad sholeh hampir putus asa akibat kanker kulit yang di deritanya selama bertahun-tahun sejak 1982. Seluruh kulitnya melepuh, sehingga membuat orang jijik. Semua dokter juga sudah angkat tangan.

Puncaknya, sang mertua menyarankan agar istri nya menuntut cerai. Tapi istrinya memilih bertahan. Ditengah kegalauan hati itu, sholeh memperbanyak sholat tahajud. "dalam tahajud yang saya lakukan di dalam kegelapan masjid, saya pasrah total kepada allah", katanya.

Ajaib, tiga tahun kemudian, kulitnya bersih.
Saat itu dosen di fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya ini sedang menempuh S3 di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. kejadian itu kemudian menginspirasi sholeh meneliti metode penyembuhan melalui sholat tahajud dengan pendekatan psikoneuroimunologi.

Praktek terapi yang dilakukan sholeh (47 tahun) pun awalnya juga kebetulan. ketika itu sekitar pertengahan 2003, ia bicara dalam seminar tentang sholat sehat di Masjid Al-Akbar, yang di hadiri 500-an peserta.

Karena banyak yang berminat, Direktur Masjid Al Akbar, Profesor Roem Rowi, minta sholeh membuka praktek di Masjid. benar saja, responnya begitu tinggi. Dalam sehari rata-rata ada 35 pasien. Bahkan ada yang dari Arab Saudi dan Malaysia.

Semula pasien yang datang hanya mengisi kotak infak seikhlasnya. Namun sejak dua tahun lalu sholeh mematok tarif Rp 50.000. Selain tahajjud, sholeh juga menganjurkan pasien senam tauhid dan tawakal.

Sholeh hanya mengambil waktu praktek hari selasa di Masjid Al-Akbar. diluar itu aktivitas sholeh beragam. mulai dari mengajar sampai membuka praktek di kediri dan berkeliling memberikan ceramah tentang manfaat tahajud. Bukunya, Tahajud Menyembuhkan Segala Penyakit, menjadi buku terlaris dan sudah cetak ulang 13 kali.

Ia mengaku menjadi terapis tak pernah terlintas dalam benaknya. Pasalnya sejak tamat SD pada 1973, ia langsung menjadi santri di Lirboyo, kediri. Gelar sarjana psikologi ia raih di universitas Muhammadiyah Malang. selanjutnya mengambil S2 di IKIP Malang. kini bapak empat anak itu tengah mewujudkan keinginannya untuk membuka balai pengobatan di Kediri.

Semoga pengalaman Bapak Mohammad Sholeh di atas dapat menjadi inspirasi bagi sobat-sobat yang punya masalah atau penyakit berat. Selamat Tahun Baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar