Selasa, 06 Januari 2009

GAZA

Selintas Jalur Gaza


Jalur Gaza adalah sepetak tanah tandus Palestina yang berada di ujung dekat perbatasan Mesir. Tandusnya Jalur Gaza dengan Gaza City sebagai ibu kotanya sangat kontras dengan daerah seputar Jerusalem yang luar biasa suburnya. Kebun anggur, jeruk dan kurma merupakan andalan dari daerah Jerusalem dan sekitarnya.

Tidak mengherankan ketika tahun 1995 berkunjung ke sana, Israel membiarkan daerah ini menjadi ibu kota dari Palestina. Di kota Gaza inilah terdapat istana sederhana dari Presiden Arafat yang saat itu baru terpilih.

Suasan saat itu kumuh. Rumah berdempetan tidak seperti di ibu kota negara lainnya. Gaza City bagaikan kampung besar saat itu.

Di pasar campuran antara dokar, mobil, motor dan kendaraan lainnya campur aduk. Pasar yang merupakan aktivitas utama penduduk Gaza City juga terlihat padat dan tidak teratur. Kesan semrawut barangkali lebih tepat untuk menjelaskan suasana itu.

Jika kita memasuki Jalur Gaza dari Israel kita akan melewati daerah kosong antar dua pos pemeriksaan. Kita diharuskan berjalan melewati daerah tidak bertuan antar dua pos pemeriksaan. Saat berjalan membelakangi pos tentara Israel terpikir apakah bisa kembali lagi masuk Jerusalem. Di tengah terik pun kita harus berjalan tidak peduli siapa dia.

Barulah saat masuk ke pos perbatasan suasana lebih terasa dekat meski pemeriksaan tetap ketat.

Jalur Gaza ini mendapat gempuran dari Israel. Daerah miskin dan sulit ini semakin menderita karena tekanan militer Israel sekarang ini. Jalur Gaza menjadi arena berbahaya bagi kalangan jurnalis sekaligus menarik untuk tugas liputan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar